Tampilkan postingan dengan label Humanity. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Humanity. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Maret 2012

Berpikirlah Seperti Orang-orang Jenius


Delapan strategi yang dipakai oleh orang-orang yang superkreatif, dari Aristoteles dan Leonardo sampai Einstein dan Edison.
Walaupun Anda bukan seorang jenius, Anda bisa menggunakan strategi yang sama seperti Aristoteles dan Einstein dalam mempergunakan kekuatan dari pemikiran kreatif Anda dan mengelola masa depan Anda dengan lebih baik.
Bagaimana seorang jenius mengemukakan gagasan-gagasannya?
Apa yang biasa dipikirkan orang terhadap lukisan "Monalisa", atau teori relativitas?
Karakteristik apa yang terdapat dalam strategi berpikir Einsteins, Edison, da Vinci, Darwin, Picasso, Michelangelo, Galileo, Freud, dan Mozard?
Apa yang bisa kita tarik sebagai pelajaran dari mereka?
Orang kadang-kadang menyamakan antara orang yang ber-IQ tinggi dengan jenius. Orang dengan intelegensi tinggi biasanya IQ-nya lebih tinggi dari seseorang penerima Hadiah Nobel, umumnya mencapai 122. Jenius biasanya mencapai score 1600 pada Tes Scholastik, menguasai 14 bahasa pada usia tujuh tahun, menyelesaikan soal-soal Mensa dalam waktu yang telah ditetapkan, mempunyai IQ yang luar biasa tinggi dan cerdas.
Setelah melalui perdebatan sengit para psikolog pada tahun 1960, Joy P. Guilford, seorang pakar yang berfokus pada kreativitas, mengumumkan keputusan para psikolog bahwa kreativitas tidaklah sama dengan intelegensi. Seorang pribadi/individu bisa lebih kreatif daripada cerdas, atau lebih cerdas daripada kreatif.
Berpikir produktif vs Reproduktif
Yang dimaksud dengan berpikir reproduktif adalah berpikir pada dasar/basis masalah yang terjadi pada waktu yang lalu. Bila kita berhadapan dengan masalah-masalah, kita akan mengingat kejadian yang terjadi sebelumnya. Kita bertanya, "Apa yang pernah saya pelajari dalam kehidupan saya, pendidikan, atau pekerjaan dan bagaimana mengatasi masalah tersebut?" Kemudian kita menganalisis dan mengambil solusi yang terbaik untuk pemecahan masalah yang sedang kita hadapi. Namun karena solusi yang diambil berdasarkan perjalanan yang lalu, kita tidak berhati-hati menerapkannya. Mungkin permasalahan di masa lalu agak sedikit berbeda sehingga akhirnya penyelesaian masalah itu kurang mengena. Sebaliknya, para jenius berpikir produktif, bukan reproduktif. Bila menghadapi masalah, mereka bertanya:
Berapa banyak cara saya melihat itu?
Bagaimana saya memikirkan kembali cara saya melihat itu?
Berapa banyak cara yang berbeda yang dapat mengatasi masalah itu?
Seorang jenius tidak akan menanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut, Apa yang pernah saya pelajari dari seseorang untuk mengatasi masalah seperti ini?
Mereka cenderung untuk mengangkat masalah ini dengan banyak respon- respon yang berbeda, beberapa tidak biasa dan unik. Seorang yang berpikiran produktif akan mengatakan dengan banyak cara penampilan untuk mengungkapkan "tigabelas" .
Seperti yang Anda lihat, dengan mengungkapkan 13 dalam beberapa cara atau membaginya menjadi dua dengan beberapa cara juga, dapat dikatakan bahwa setengah dari 13 adalah 6.5 atau 1 dan 3, atau 4, atau 11 dan 2, atau 8, dan seterusnya.
Dengan berpikir produktif, seseorang akan mengemukakan sebanyak mungkin alternatif pemecahan bagi suatu masalah.
STRATEGI BERPIKIR PARA JENIUS 
Sejumlah sarjana bekerja keras mempelajari bagaimana para jenius berpikir. Dengan cara mempelajari catatan-catatan, koresponden, tanya jawab dan gagasan-gagasan dari pemikir-pemikir besar, para sarjana ini mengidentifikasikan strategi berpikir yang spesifik dan gaya berpikir yang memungkinkan para jenius menghasilkan novel yang banyak dan bervariasi dan juga gagasan-gagasan yang orisinil
DELAPAN STRATEGI 
Berikut ini uraian singkat mengenai stategi-strategi yang umumnya merupakan gaya berpikir dari para jenius yang kreatif dalam ilmu pengetahun, seni, dan industri, sampai sejarah.
1. Jenius melihat masalah dari berbagai sudut 
Jenius kadang-kadang menemukan perspektif baru yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Leonardo da Vinci percaya bahwa, untuk memperoleh pengetahuan mengenai bentuk suatu masalah, Anda harus mulai dengan mempelajari bagaimana merestrukturisasikan masalah itu dengan berbagai macam cara. Ia merasa bahwa cara pertama ketika ia melihat suatu masalah, sangat bias terhadap cara yang biasanya digunakan olehnya dalam melihat hal-hal yang ada. Ia akan merestrukturisasikan masalahnya dengan melihat masalah itu dari satu perspektif dan bergerak ke prespektif yang lain dan yang lain lagi. Dengan setiap pergerakan, pengertiannya akan bertambah dalam dan akan mulai mengerti inti persoalannya. Toeri relativitas Einstein, pada intinya, merupakan perjalanan dari interaksi antara perspektif-perspektif yang berbeda. Metode analitik Freud didesain untuk menemukan detail- detail yang tidak cocok dengan perspektif-perspektif tradisional, dengan tujuan untuk menemukan pendirian baru yang lengkap. Untuk menyelesaikan masalah secara kreatif, pemikir harus meninggalkan pendekatan awal, yang berasal dari pengalaman yang lalu, dan mengkonsep ulang masalah. Dengan tidak menempatkan pada satu perspektif, jenius tidak hanya menyelesaikan masalah yang ada, seperti menemukan suatu lingkungan yang bersahabat dan hangat. Mereka mengenal sesuatu yang lain.
2. Para jenius berpikiran tajam
Ledakan kreativitas pada Renaissance sangat terikat pada perekaman dan penyampaian pengetahuan yang sangat banyak dalam hal melukis, grafik dan diagram, seperti pada diagram yang terkenal dari da Vinci dan Galileo. Revolusi ilmu pengetahuan Galileo dengan mengemukakan pemikiran yang tajam tentang penggunaan grafik, sedangkan orang-orang yang sezamannya hanya menggunakan pemikiran secara matematis dan secara lisan. Sekali para jenius mendapatkan fasilitas untuk menyampaikan pendapatnya secara lisan, tampaknya mereka akan mengembangkan keterampilannya berpikir yang tajam dan kemampuan berpikir sebatas ruang/tempat, yang memberikan kepada mereka fleksibilitas untuk menampilkan penjelasan dengan berbagai cara. Bila Einstein berpikir melalui suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa perlu merumuskan pokok masalah melalui berbagai macam cara, sebanyak mungkin, termasuk menggunakan diagram. Ia mempunyai pemikiran yang tajam; ia berpikir dengan menggunakan ketentuan-ketentuan yang tajam dan dalam bentuk ruang, daripada berpikir secara murni matematis atau secara lisan. Kenyataannya Einstein percaya bahwa kata-kata dan angka-angka, seperti sebagaimana itu dituliskan dan disebutkan, tidak akan memainkan peran secara signifikan dalam proses berpikir seseorang.

3. Para jenius memproduksi 
Karakteristik yang berbeda dari jenius adalah produktivitas dalam jumlah besar. Thomas Edison memegang 1093 hak paten, tetap merupakan rekor. Ia memberikan garansi produktivitas dengan memberikan dirinya dan asistennya bagian-bagian gagasan. Bagian pribadi yang dimiliki Edison merupakan satu penemuan kecil setiap sepuluh hari dan suatu penemuan besar setiap enam bulan. Bach menulis kantata setiap minggu, meski pada saat ia sakit dan merasa lelah. Mozart memproduksi lebih dari 600 buah musik. Einstein sangat terkenal paling baik dengan makalahnya mengenai teori relativitas, tetapi ia juga memproduksi 248 makalah lainnya. Sebuah penelitian mengenai 2036 ilmuan di sepanjang sejarah, Dein Keith Simionton dari Universitas California di Davis menemukan bahwa ternyata yang diproduksi pakar-pakar besar bukan hanya menghasilkan kinerja-kinerja besar, namun juga kinerja-kinerja yang "buruk". Dari begitu banyak kinerja yang mereka hasilkan, kualitas bisa berbeda-beda.
4. Para jenius membuat kombinasi-kombinasi Baru 
Pada buku karangan Simonton, "Sientific Genius" (1989), Simonton menuliskan bahwa para jenius senantiasa menciptakan kombinasi-kombinasi pemikiran yang baru. Berbeda dengan pengarang berbakat pada umumnya. Seperti anak-anak yang membangun bangunan dari balokbalok mainan, seorang jenius secara konstan mengkombinasikan dan mengkombinasikan ulang ide-ide/gagasan-gagasan, image-image dan pemikiran-pemikiran ke dalam kombinasi-kombinasi yang berbeda dalam alam sadar dan alam di bawah sadar mereka. Menurut konsep persamaan Einstein, E = mc2. Einstein tidak menemukan konsep mengenai energi, massa atau kecepatan cahaya. Namun dengan mengkombinasikan konsep-konsep ini dengan cara baru, ia dapat melihat ke dunia yang sama seperti siapa pun juga dan melihat sesuatu yang berbeda. Hukum pengembangbiakan yang mendasari ilmu pengetahun modern mengenai genetika berasal dari biarawan Austria Gregor Mendel, yang mengkombinasikan matematika dengan biologi untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru.

5. Para Jenius menekankan hubungan 
Da Vinci menekankan suatu hubungan antara suara sebuah lonceng dengan sebuah batu yang dilemparkan ke air. Ini membuat ia mengerti bahwa ada hubungan antara suara dan gelembung. Pada tahun 1865, F. A. Kekule mengkhayalkan bentuk sebuah cincin seperti molekul benzone dengan memimpikan seekor ular yang sedang menggigit ekornya. Samuel Morse mengalami jalan buntu ketika akan menampilkan bagaimana memproduksi sinyal telegrafik yang cukup kuat untuk dikirimkan dari pantai ke pantai. Pada suatu hari ia melihat kuda-kuda yang terikat sedang ditukar di suatu stasiun relay dan menginspirasikan kepadanya suatu hubungan antara stasiun relay untuk kuda-kuda dengan sinyal-sinyal yang kuat. Hasilnya adalah memberikan sinyal secara periodik dengan kekuatan dorongan.
6. Para jenius berpikir berlawanan 
Ahli fisika dan filsafat David Bohm percaya bahwa jenius dapat memikirkan pemikiran-pemikiran yang berbeda sebab dapat mentoleransikan dua perasaan yang bertentangan, antara dua hal yang berlawanan atau dua hal yang tidak sesuai.
Albert Rothenberg, seorang peneliti proses kreatif, mengidentifikasikan kemampuan ini dengan berbagai variasi pada para jenius - termasuk Einstein, Mozart, Edison, Pasteur, Conrad, dan Picasso - dalam bukunya " The emerging Godless: The Creative Process in Art, Science and Other field." Ahli fisika Niels Bohm percaya bahwa apabila Anda bertahan pada pengertian yang berlawanan secara bersama-sama, maka Anda menggantungkan pikiran Anda bergerak ke tingkatan yang baru. Penggantungan pikiran menyebabkan kecerdasan di luar pikiran untuk bertindak dan menciptakan format baru. Putaran dari pemikiran yang bertentangan menciptakan kondisi sebagai suatu pendirian yang baru. Penemuan Thomas Edison tentang sistem tenaga listrik diawali dengan tindakan mengkombinasikan kawat pada kontak paralel dengan kawat pijar yang bertegangan tinggi dalam bola lampu - suatu hal yang mustahil bagi pemikir-pemikir konvensional. Hal ini disebabkan Edison dapat mentoleransikan perasaan yang bertentangan, dua hal yang tidak sesuai.
Ia dapat melihat hubungan yang membawanya ke terobosan baru.

7. Para jenius berpikir dengan kiasan 
Aristoteles menganggap kiasan merupakan tanda seorang jenius, ia percaya bahwa seorang individu yang mempunyai kemampuan untuk merasakan kemiripan/persamaan antara dua daerah yang terpisah, dan mencari mata rantai antara keduanya, adalah seorang dengan bakat istimewa. Alexander Graham Bells membandingkan kinerja bagian dalam telinga dengan sepotong selaput dari baja ringan - dan memahami cara kerja telepon. Einstein mengambil manfaat dan menjelaskan prinsip- prinsipnya yang abstrak dengan cara menggambarkan persamaan-persamaan/kias-kias melalui pengalaman-pengalaman yang terjadi setiap hari seperti mendayung kapal atau berdiri di halte kereta api ketika kereta lewat.

8. Jenius mempersiapkan diri untuk meraih kesempatan
Bila kita menetapkan untuk melakukan sesuatu dan gagal, kita berhenti untuk mencoba melakukan yang lain. Ini merupakan prinsip kreatif yang gagal. Seharusnya kita bertanya mengapa kita sampai gagal melakukan yang kita inginkan, ini adalah suatu pertanyaan biasa. Tetapi gagal dalam kreatif mempunyai pertanyaan yang berbeda: Apa yang kita lakukan? Menjawab pertanyaan itu merupakan sesuatu yang baru, cara yang tidak diharapkan merupakan inti dari kegiatan kreatif. Memang kita tidak beruntung, namun kita mendapatkan wawasan yang kreatif. Alexander Fleming bukanlah seorang dokter pertama yang mempelajari bakteri yang mematikan. Ia mencatat bahwa jamur dapat membentuk suatu kebudayaan baru. Dokter-dokter yang berbakat pada zaman itu membuang peluang yang tampaknya tidak relevan ini, tetapi Fleming mencatat sebagai "sangat menarik" dan memikirkan apakah jamur ini bisa potensial.
Ternyata hal yang dikatakan Fleming sebagai "sangat menarik" kemudian diobservasi dan menjadi obat penisilin. Edison, ketika merenungkan bagaimana membuat kawat arang, dengan tidak sengaja mempermainkan sebongkah dempul. Ia memutar dan membelit dempul itu dengan tangannya. Ketika ia melihat ke kedua tangannya, jawabannya ada di sana: lilit carbon seperti tali. B. F. Skiner menekankan suatu prinsip utama bagi metodologi ilmu pengetahuan: Bila
Anda menemukan sesuatu yang menarik, hentikan segala sesuatu, dan teliti hal yang menarik tadi. Jenius yang kreatif tidak mau menunggu sampai ada kesempatan; sebaliknya justru mereka secara aktif memburu penemuan yang tidak disengaja itu dengan segera.

TES UNTUK MELIHAT CARA BERPIKIR JENIUS ANDA
Kebanyakan orang melihat gambar di atas sebagai barisan gambar persegi dan bulatan yang berselang-seling. Gambar itu agak sukar terlihat sebagai kolom-kolom bulatan dan persegi yang berselang-seling. Sekali kita menentukan gambar tersebut sebagai kolom-kolom bulatan dan persegi yang berselang-seling, maka pasti kita akan dapat melihatnya. Hal ini bisa terjadi karena kita sudah terbiasa menjadi pasif dalam menyatukan item-item yang hampir sama dalam pikiran kita. Para jenius, di lain pihak senantiasa "menumbangkan" kebiasaan; dan secara aktif mencari cara-cara alternatif untuk memikirkan hal-hal yang dihadapinya.

TERAPIKAN STRATEGI INI PADA DIRI ANDA
Jenius yang kreatif tahu bagaimana menggunakan strategi berpikir ini - dan mengajarkan kepada orang lain agar menggunakannya. Harriet Zuckerman, sosiolog, menemukan bahwa enam mahasiswa Enrico Fermi mendapat Hadiah Nobel, sama seperti dia.

Ernest Lawrence dan Niel Bohr masing-masing mempunyai empat orang mahasiswa yang memenangkan Hadiah Nobel. J. J. Thomson dan Ernest Rutherford sebagai pelatih mempunyai 17 siswa pemenang hadiah Nobel.
Pertimbangan dalam pemberian Hadiah Nobel bukanlah karena orang tersebut kreatif dalam bidangnya, namun juga bisa mengajarkan orang lain untuk berpikir kreatif.
Penelitian Zuckerman membuktikan bahwa penerimaan Hadiah Nobel bisa menguasai ilmu pengetahuan karena sebelumnya mereka telah mempelajari gaya dan strategi berpikir yang berbeda. Jadi jelas, strategi-strategi jenius dapat dipelajari.
Menyadari dan menerapkan strategi-strategi berpikir yang umum dari jenius-jenius yang kreatif dapat membantu Anda menjadi lebih kreatif dalam tugas dan kehidupan pribadi Anda. (TR)

Rabu, 07 Maret 2012

Tentang Manusia



Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan machluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dllnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat didunia dan achkirat nanti?
Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:
  1. Jasmani.
    Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
  2. Ruh.
    Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
  3. Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan).
    Terdiri atas 3 unsur:
    • Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah: Rakus, pemalas, Serakah, dll (kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat.
    • Ghodob/Ammarah ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi pengacau masyarakat.
    • Natiqoh/Muthmainah (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih sayang.
Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
  1. Akal (timbangan) haq atau bathil
  2. Pikir (hitungan) Untung rugi
  3. Zikir (ingatan) Ingat Allah
Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body daripada mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung jawab atas perbuatanya. 
Machluk machluk yang diciptakan Allah ( dimana ada yang menjadi musuh atau lawan manusia yaitu Iblis dan Jin kafir.) 
Ada 6 machluk yaitu:
  1. Malaikat, Dari Nur (cahaya) menerangi/mengawasi manusia.
  2. Iblis, Dari Nar (Api), sifatnya merusak, merupakan musuh manusia.
  3. Jin, Dari asap yang beracun, sifatnya memabukan, merupakan penggoda dan juga membantu manusia.
  4. Tumbuhan, Hanya mempunyai  naluri, berfaedah, untuk kebutuhan manusia.
  5. Hewan, Syahwat dan ghodob, berfaedah untuk kepentingan manusia.
  6. Manusia, Sebagai pengatur alam, pengurus dunia(khalifah rachmatan lil alamin).
Corak corak Manusia:
  • Mu'min
  • Kafir
  • Munafi
Perjalanan Kehidupan Manusia:
  1. Alam Arwah/Ruh, Masih didalam alam suci/taqdir ketentuan
  2. Alam Rahim, Didalam Kandungan Ibu/Qadarditentukan
  3. Alam Dunia/Alam Qodho, Penyelesaian/Untuk sementara
  4. Alam Kubur/Alam Barzah, Dalam tahanan alam Kubur/prefentif
  5. Alam Mizan, Timbangan Alam dibangkitkanya kembali Manusia
  6. Yaumil Ma'lum ( Hari Pengumuman/Keputusan), Sorga bagi yang beramal baik; Neraka bagi yang beramal buruk 
sumber :  http://spiritual.8m.com

Minggu, 26 Februari 2012

Air Susu Ibu Terbukti Kuatkan Paru-Paru

Air Susu Ibu atau ASI eksklusif terbukti sangat penting bagi balita dalam masa pertumbuhan. Tak hanya menguatkan sistem kekebalan tubuh, penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa ASI eksklusif juga terbukti memperkuat sistem pernapasan.

Saat memasuki usia sekolah atau sekitar usia 12 tahun, anak-anak yang semasa kecilnya diberi ASI eksklusif memiliki fungsi paru-paru yang lebih baik daripada anak-anak yang diberi susu formula. Uniknya fungsi paru-paru yang baik sangat justru terlihat pada anak yang memiliki ibu penderita asma. Demikian penelitian yang dimuat dalam American Journal of Medicine Respiratory Critical Care ini.

Peneliti dari Swiss dan Inggris menganalisis data dari hampir 1.500 anak-anak yang lahir pada tahun 1993 hingga 1997 di Inggris. Peneliti mengunakan kuesioner untuk mengetahui lama menyusui, gejala pernapasan, dan paparan lainnya.

Fungsi paru-paru anak diukur ketika anak berusia 12 tahun. Anak-anak yang mendapat ASI eksklusif secara keseluruhan mengalami perbaikan dalam aliran pernapasannya. Untuk mengetahui pernapasan anak-anak, peneliti menggunakan tes yang mengukur jumlah dan kecepatan udara keluar dari paru-paru selama menghembuskan napas.

"Anak-anak dengan ASI eksklusif yang ibunya menderita asma juga mendapat hasil lebih baik pada dua tes indikator penting fungsi paru-paru lainnya," kata Dr Claudia Kuehni, profesor di Institut sosial dan Preventive Medicine di Universitas Bern di Swiss seperti dilansir HealthDay, Senin (6/2/2012).

Masalah perilaku

Sebelum ini, Mei 2011, peneliti juga menemukan, bayi yang disusui langsung oleh ibunya cenderung kurang memiliki masalah perilaku dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula. Berdasarkan hasil penelitian dari Millenium Cohort Study, dengan menyusui, interaksi ibu dan anak dapat terjalin sejak dini secara intensif.

Ditemukan bahwa empat persen bayi yang disusui ibunya punya masalah perilaku di kemudian hari. Sementara 16 persen yang diberi susu formula punya masalah perilaku.

Sejumlah penelitian juga pernah dilakukan Universitas Oxford, Essex dan York, bersama-sama dengan Universitas College London. Mereka sampai pada kesimpulan menyusui langsung dan tidak berdampak pada perilaku anak. 

Sebelum WHO mengumumkan tentang ASI eklusif, al-Quran telah menegaskan diwajibkannya para ibu menyusui selama dua tahun. Ketentuan ini terdapat dalam surat al-Baqarah:233 yang bunyinya, “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) pernah mengatakan; “Tiba-tiba aku melihat para wanita yang payudara-payudara mereka dicabik-cabik ular yang ganas. Maka aku bertanya: ‘Kenapa mereka?’ Malaikat menjawab: ‘Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)’.” (HR. Al-Hakim).*


Sumber : hidayatullah.com

Rabu, 22 Februari 2012

Sedikit Bergerak, Jusru banyak Resiko Penyakit

Ada benarnya pepatah Arab yang mengatakan, "Taharrak fa-inna fil harakati barakah" (bergeraklah, karena setiap gerakan ada tambahan kebaikan). Buktinya, temuan baru menyebutkan, otot-otot penggerak tubuh memiliki pengaruh besar terhadap metabolisme manusia.

Seorang pakar medis Denmark menemukan, terlalu sedikit bergerak justru meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker, depresi dan demensia.

Dokter Bente Pedersen berhasil menemukan bahwa otot-otot tubuh kita mengirimkan senyawa kimia pembawa pesan yang besar pengaruhnya terhadap kesehatan kita.

Senyawa kimia pembawa pesan yang dikirimkan otot lurik atau otot rangka, yakni otot-otot pada organ pergerakan tubuh, juga meregulasi pembakaran lemak dalam tubuh. Bente Pedersen memberinya nama myokine. Oleh sebab itu bagi Pedersen senyawa kimia myokine ini juga organ metabolisme yang penting.

Karena itulah di awal setiap pemeriksaan dipergunakan scanner yang tidak dapat ditipu, yang memberikan keterangan rinci  tentang komposisi tulang-tulang, otot-otot dan massa lemak dalam tubuh.

“Anda tidak hanya kegemukan tapi juga kebanyakan lemak. Ini tidak hanya masalah kegemukan di sini atau timbunan lemak di tempat lain. Tapi lemak di perut ini meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, diabetes, kanker bahkan depresi dan demensia," kata Pedersen dikutip DWWD.
Hal ini ditanggapi seorang pasien pria yang mengatakan itu gambaran penyakit yang jauh berbeda-beda sekaligus menanyakan apa kesamaan yang dimiliki semua itu. Dokter internis Bente Pedersen menjelaskan, “Jika orang tidak melatih otot-ototnya, maka orang juga tidak cukup memproduksi myokine. Bila otot-otot terlatih akan diproduksi myokine dari otot-otot ini dan mempengaruhi semua organ lainnya. Myokine ini menuju lemak dan  secara tepat membakar lemak yang tidak pada tempatnya. Myokine juga mempengaruhi pembuluh darah, dan juga hati serta menjaganya tetap sehat. Myokine bahkan mempengaruhi otak dan melindungi dari serangan demensia."

Fungsi Senyawa Kimia Myokine

Baru sekitar duapuluh myokine yang diketahui pengaruhnya. Senyawa kimia ini merupakan pembawa pesan kepada otot-otot dan mengaktifkan pembakaran lemak. Ada myokine yang mirip hormon, yang merangsang hati untuk mengurangi simpanan glukosa dan dengan demikian membantu fungsi pankreas.

Juga pembentukan pembuluh-pembuluh darah  baru dan sel-sel otot ditunjang oleh myokine tertentu. Dan banyak diantaranya yang memiliki sifat menghambat radang, yang dapat mencegah serangan penyakit jantung dan gangguan sirkulasi darah. Hampir 400 substansi berbeda yang diproduksi otot-otot. Semua ini bagian dari mekanisme yang kompleks yang menyangkut proses metabolisme tubuh secara mendalam.

Memang sebagian besar senyawa kimia pembawa pesan masih belum diteliti. Tapi yang kini sudah jelas adalah, siapa yang rajin menggerakkan otot-otot hidup lebih sehat. Karena hanya dengan cara itu otot dapat melakukan aktivitasnya dan cukup memproduksi myokine yang mempengaruhi metabolisme tubuh secara berkelanjutan.*


Sumber : http://hidayatullah.com/read/20939/01/02/2012/sedikit-bergerak,-jusru-banyak-resiko-penyakit-.html